Legenda La Llorona, atau 'Wanita yang Menangis', adalah cerita hantu yang berasal dari Meksiko dan telah menjadi bagian penting dari budaya dan cerita rakyat Amerika Latin. Cerita ini menceritakan tentang seorang wanita yang, karena kesedihan atau kemarahan, menenggelamkan anak-anaknya sendiri dan kemudian, setelah menyadari apa yang telah dilakukannya, bunuh diri. Rohnya dikutuk untuk mengembara di bumi, menangis dan mencari anak-anaknya yang hilang.
Legenda La Llorona sering dibandingkan dengan cerita hantu lainnya seperti Hantu Jeruk Purut dari Indonesia, yang juga menceritakan tentang roh wanita yang tidak bisa tenang karena kehilangan anaknya. Kedua cerita ini menunjukkan tema universal tentang kesedihan dan penyesalan yang mendalam.
Selain itu, La Llorona juga telah menginspirasi berbagai adaptasi dalam budaya pop, termasuk film horor terkenal seperti The Conjuring, di mana roh jahat sering kali memiliki latar belakang cerita yang mirip dengan La Llorona. Film-film seperti ini memperkuat ketakutan dan ketertarikan kita terhadap cerita-cerita hantu yang berasal dari legenda dan cerita rakyat.
Di Indonesia, cerita tentang Babi Ngepet dan Semar Mesem juga memiliki elemen supernatural yang mirip, di mana roh atau makhluk jahat dikutuk untuk mengembara di bumi karena dosa-dosa mereka. Cerita-cerita ini, bersama dengan La Llorona, menawarkan wawasan tentang bagaimana budaya yang berbeda menafsirkan konsep hantu dan kutukan.
Terakhir, legenda La Llorona juga mengingatkan kita pada cerita Bloody Mary, di mana memanggil roh jahat melalui cermin dapat membawa malapetaka. Kedua cerita ini menekankan pentingnya menghormati yang mati dan tidak bermain-main dengan kekuatan supernatural.
Dari Meksiko hingga Indonesia, cerita hantu seperti La Llorona, Hantu Jeruk Purut, dan lainnya terus memikat dan menakut-nakuti kita, menunjukkan kekuatan cerita rakyat dalam menyampaikan pelajaran moral dan budaya.